Binocular Telescope

Tuesday, March 24, 2009

Lekas-lekas

Katanya aku akan mati sangat segera. Karena badanku bergerak tanpa jiwa yang menopang. Jadi, kalau aku tidak mau mati segera, maka segera lah aku memanggil jiwa yang sedang terbang ke sudut-sudut terlupakan di Banyumas, mungkin hingga Bengkalis.

Segera sama dengan bergegas. Bergegas itu sama dengan ketika jarum panjang di jam dinding samping kiriku berada tepat di angka 12. Lalu, kau harus mematikan laptop di depan ini, mencabut sakelar, dan mengucapkan "Ittekimasu", meski yang mau kau ucapkan adalah "Sayonara". Bergegas berarti kau lekas-lekas menyiapkan ongkos untuk dua kali bus dari Cikini ke Mampang. Atau, kalau sekarang, lekas-lekas menghidupkan mesin sepeda motor.

Sama saja ketika aku harus segera mengembalikan jiwaku yang sedang mabuk cinta keparat bedebah di atas pohon. Ya, karena terlalu romantis buat jiwaku untuk bercengkrama di atas tumpukan awan putih. Awan putih itu , sependengaranku, seperti "Kasih Putih" yang dilantunkan Glenn Fredly. Nah, pada penjelasan itu lah jiwaku tak pantas menikmati awan putih. Dia hanya pantas di atas pohon. Pohon Mangga yang buahnya sudah ranum.

Karena jarum panjang sudah bergerak ke angka 1, maka aku harus segera.
Maaf, aku belum bisa menemukan di mana jiwaku....

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home