Binocular Telescope

Thursday, February 08, 2007

unlucky me...

tak perlu intro, langsung saja!

pertama, kereta mutiara timur terlambat hingga pukul 23.30. AKu sudah beli nasi bebek goreng di depan kantor Kabupaten, rencananya akan disantap segera selagi panas di atas kereta. Rencana itu batal, nasi sudah keburu dingin, bebeknya jadi terlalu keras.

kedua, aku duduk di barisan paling depan, dekat dengan pintu antargerbong yang mana seluruh penumpang terlalu malas menutup kembali setelah membukanya. akibatnya suara berisik perputaran roda di atas rel senantiasa kudengar. aku tak bisa tidur. berulangkali pula aku suruh orang-orang yang lewat pintu untuk menutup pintu kembali, termasuk petugas pemeriksa karcis.

ketiga, dari atas tempat dudukku menetes air AC, membasahi selimut yang kupakai. makin tak bisa tidur. rupanya bangku di belakang kosong, pindahlah aku ke belakang. lumayan, bisa meregangkan kaki setelah pegal-pegal mendaki ijen.

keempat, semakin tak bisa tidur. dari barisan paling belakang terdengar suara dengkur seseorang yang tak tahu diri, tak berperasaan, tak bermoral. Dengkur itu berirama iblis, berbunyi setan, bertenaga babi yang entah kekenyangan atau kelaparan. bahkan ketika aku sudah berteriak sedikit kencang, "woi, ngorok kau!" dengkur itu tak terhenti. orang lain juga menggerutu.

kelima, kereta api semakin terlambat, karena sambungan gerbong dua, gerbongku, dengan gerbong satu di depan tidak kuat. dini hari, aku sempat mengintip beberapa orang ribut soal sambungan gerbong itu. Aku sudah terlalu mengantuk, kutinggal saja mereka sibuk, biarkan aku tidur!

keenam, kereta sampai di surabaya pukul 9.00 yang seharusnya pukul 5.00. rancana tidur lebih lama di atas kasur empuk kamar kos yang menyenangkan batal! aku hanya tidur beberapa jam sebelum mandi, dan berangkat lagi untuk liputan.

ketujuh, sialnya minggu itu begitu sepi berita, dan aku hanya membuat berita sisa dari Banyuwangi.

lengkaplah sudah tragedi ini.

hei, untung saja aku menyempatkan makan spagheti di rumah memy ditemani si mochi yang begitu gendut.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home